HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI SUSU KEMASAN DENGAN INDEKS PUFA/pufa ANAK USIA 10-11 TAHUN DI SDN TUNJUNGSEKAR 1 KOTA MALANG

Authors

  • Trining Widodorini Brawijaya University
  • Dini Rachmawati Brawijaya University
  • Della Oktavia Brawijaya University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.5

Abstract

ABSTRAK

Anak-anak pada usia 10-11 tahun rentan terhadap pertumbuhan dan perkembangan karies gigi karena memiliki kebiasaan jajan makanan dan minuman  manis, salah satunya adalah susu kemasan. Pada tahun 2013, dari 25,2% penduduk Indonesia berumur 10-14 tahun yang mengalami masalah gigi dan mulut hanya 28,3% yang mendapatkan perawatan medis. Indeks PUFA/pufa adalah indeks yang dipergunakan untuk menilai kondisi rongga mulut akibat karies gigi yang tidak dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi susu kemasan dengan indeks PUFA/pufa anak usia 10-11 tahun di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang. Data didapat dengan mewawancarai anak kelas IV-V yang berusia 10-11 tahun SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan rongga mulut. Rancangan penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 55 anak yang diperoleh dengan menggunakan metode total sampling. Indeks PUFA/pufa populasi pada anak usia 10-11 tahun di SDN Tunjungsekar satu adalah 37.8%, sedangkan rata-rata Indeks PUFA/pufa adalah 32.7%. Pada penelitian ini frekuensi konsumsi susu kemasan didominasi oleh siswa dengan kategori sedikit 41.8%. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.786 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hubungan tersebut bernilai positif, dapat diartikan bahwa semakin rendah frekuensi konsumsi susu kemasan, maka akan diikuti oleh rendahnya indeks PUFA/pufa.

Kata kunci: karies gigi, anak sekolah dasar, frekuensi konsumsi susu kemasan, indeks PUFA/pufa.

References

Kidd E, Bechal S. 2012. Dasar-dasar Karies: Penyakit Dan Penanggulangan. Jakarta: EGC, hal. 1, 3-9, 15-7.

Wong DL, Hockenberry-Eaton M, Wilson D, Winketstein ML, Schwartz P. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Ed. 6 Vol.1.Jakarta: EGC, hal. 576.

Pontonuwu J, Mariati NW, Wicaksono DA. 2013.Gambaran Status Karies Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Kinilow 1 Kecamatan Tomohon Utara, (Online), (http://ejournal.unstart. ac.id/index.php/egigi/article/view/3145, diakses 20 Desember 2014).

Worotitjan I, Oktarina, Mintjelungan CN, Gunawan P. Pengalaman Karies Gigi Serta Pola Makan Dan Minum Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Kiawa Kecamatan Kewangkoan Utara. Jurnal E-Gigi, 2013; 1 (3) : 59-68.

WHO. 2009. Milk Fluorodation for The Prevention of Dental Caries. World Health Organization. Geneva, p. 1-65.

Monse B, Heinrich-Weltzien R, Benzian H, Holmgren C, van Palenstein Helderman W. PUFA - An index of clinical consequences of untreated dental caries. Community Dent Oral Epidemiogyl. 2010; 38: 77-82.

Bagińska, Joanna. Evaluation of the Status of Primary Dentition in 6–7 Year-Old Children from Bialystok District Using the Mean dmf and the Index of Clinical Consequences of Untreated Caries (pufa). Dent. Med. Probl. 2013; 50 (2) : 160–6.

Budiharto, Eko. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC, hal. 60.

Siswanto, Susila, Suyanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu, hal. 60, 306, 359-60.

Swarjana, I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: ANDI, hal. 53.

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 164-168, 176-80.

Fitri, Cahya Ning. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebiasan Konsumsi Makanan Jajanan Pada Siswa Sekolah Dasar Di SDN Rawamangun 01 Pagi Jakarta Timur Tahun 2012, (Online), (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355490-S-Cahya%20Ning%20Fitri.pdf, diakses 25 Maret 2016).

Mamengko Waraney, Kawengian S.E.S, Siangian K.V. Gambaran Konsumsi Jajanan Dan Status Karies Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Kelurahan Rinengetan Kecamatan Tondano Barat. Jurnal e-Gigi (eG), 2016; 4 (1): 17-22.

Ramayanti S, Purnakarya I. Peran Makanan Terhadap Kejadian Karies Gigi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2013; 7 (2): 89-93.

Yulisetyaningrum, Rujianto E. 2016. Hubungan Konsumsi Jenis Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Di SDN Krandon Kudus, (Online), (https//publikasi ilmiah.ums.ac.id/handle11617/6726?show=full, diakses 14 Maret 2016).

Shanbhog R, Godhi BS, Nadlal B, Kumar SS, Raju V, Rashmi S. Clinical Consequences of Untreated Dental Caries Evaluated Using PUFA Index In Orhanage From India. Jurnal of International Oral Health. 2013; 5 (5): 1-9.

Kartikasari H.Y, Nuryanto. Hubungan Kejadian Karies Gigi Dengan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar (Studi Pada Anak Kelas III dan IV SDN Kadipaten I dan II Bojonegoro). Journal of Nutrition College, 2014; 3 (3): 414-21.

Downloads

Published

2017-12-15

How to Cite

Widodorini, T., Rachmawati, D., & Oktavia, D. (2017). HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI SUSU KEMASAN DENGAN INDEKS PUFA/pufa ANAK USIA 10-11 TAHUN DI SDN TUNJUNGSEKAR 1 KOTA MALANG. E-Prodenta Journal of Dentistry, 1(2), 88–97. https://doi.org/10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.5

Issue

Section

Articles