E-Prodenta Journal of Dentistry https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta <h2> </h2><div id="content"><div id="journalDescription"><p>E-Prodenta Journal of Dentistry, is an Indonesian-language scientific periodicals published by the <a href="http://fkg.ugm.ac.id/id/" target="_blank">Faculty of Dentistry</a> University of Brawijaya twice a year on every July and December. The submission process of manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the double-blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.</p><p>Designed as a medium of information and scientific knowledge, E-Prodenta Journal of Dentistry publishes numerous literatures, research articles, and case studies in the area of Dentist, Dent Healthy, Oral Biology, Biomaterials, Biomedical Dentistry, Oral and Maxillofacial Surgery, Pediatric Dentistry, Dental Public Health and Preventive Dentistry, Conservation and Endodontics, Periodontics, Prosthodontics, Orthodontics, Oral Pathology, Dental Radiology, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach.</p><p>Initially published as PRODENTA Journal of Dentistry (ISSN 2337-3016) on Juner 1st 2013, the Journal was renamed as E-Prodenta Journal of Dentistry. In 2017, the magazine had its online published version by the name of E-Prodenta Journal of Dentistry, starting with Vol.1 No.1 an online version in accordance with the policy of LIPI.</p><p>Since 2017, Majalah Kedokteran Gigi Indonesia has been using Open Journal System requiring all writers to register in advance before they are allowed to upload the manuscript they write online. Afterwards, the editors, peer reviewers, and writers can monitor the manuscript processing.</p></div></div> en-US <p>E-Prodenta Journal of Dentistry receives original texts that have not been published in any media in any language, or are being sent to other journals at the same time. If the manuscript has already been presented in a particular symposium or seminar, then it should be written in the description. The submission of the manuscript shall be accompanied by a statement of authenticity of writing and unpublished statements made and signed by the first author. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the copyright to the publisher. </p> ariyatiretnop@ub.ac.id (drg. Ariyati Retno Pratiwi, M.Kes.) bayuzulfikram@ub.ac.id (Zulfikram Bayu Saputra, A.Md) Sun, 18 Dec 2022 12:22:07 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 HUBUNGAN KEDALAMAN KURVA SPEE DENGAN TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI BERDASARKAN INDEKS PEER ASSESSMENT RATING (PAR) https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/340 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Maloklusi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar.<br />Kurva spee yang datar merupakan salah satu syarat dari 6 kunci oklusi normal menurut Lawrence F<br />Andrews dan kondisi maloklusi dapat dievaluasi dengan menggunakan indeks PAR. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini<br />bertujuan untuk mengetahui hubungan kedalaman kurva spee dengan tingkat keparahan maloklusi<br />berdasarkan indeks Peer Assessment Rating (PAR). <strong>Metode</strong>: Penelitian yang dilakukan merupakan jenis<br />penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam<br />penelitian ini adalah 49 model studi rahang atas dan rahang bawah mahasiswa preklinik Fakultas<br />Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. Model studi yang dipilih adalah model studi dengan gigi permanen<br />lengkap hingga molar kedua, kondisi model studi tidak pecah, retak, dan porus, dan tidak sedang<br />melakukan perawatan ortodonti saat dilakukan pencetakan model studi. Pengukuran dilakukan dengan<br />membandingkan hasil kedalaman kurva spee dengan tingkat keparahan maloklusi berdasarkan indeks PAR.<br />Hasil pengukuran kemudian dianalisa dengan menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk, kemudian<br />dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene’s Test, dan uji korelasi Pearson, setelah itu dilakukan uji<br />pengaruh dengan menggunakan uji regresi. <strong>Hasil</strong>: Hasil analisa data menggunakan uji korelasi pearson<br />terdapat korelasi yang positif,antara kedalaman kurva spee dengan tingkat keparahan maloklusi<br />berdasarkan indeks Peer Assessment Rating dengan hasil sig&lt;0.05. Didapatkan juga r hitung yang positif<br />(r=0.606) artinya semakin tinggi kedalaman kurva spee maka indeks PAR juga semakin tinggi yang<br />menunjukkan maloklusi yang semakin parah. <strong>Kesimpulan</strong>: Terdapat hubungan antara kedalaman kurva<br />spee dengan tingkat keparahan maloklusi berdasarkan in Peer Asessment Rating (PAR).</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: kurva spee, indeks Peer Asessment Rating, dan Maloklusi</p> Neny Roeswahjuni, Endah Damaryanti, Sari Kurniawati, Gabriela Stephanie Sumar Copyright (c) 2022 E-Prodenta Journal of Dentistry http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/340 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP HEPAR TIKUS WISTAR (Rattus Norvegicus) SEBAGAI NUTRASETIKAL https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/230 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Limbah cair tahu merupakan limbah dengan kandungan isoflavon yang memiliki<br />potensi sebagai nutrasetikal. Dalam pengembangannya, perlu dilakukan uji toksisitas untuk menguji<br />keamanan produk. Hepar merupakan salah satu organ yang berperan aktif dalam detoksifikasi.<br /><strong>Tujuan</strong>: mengetahui keberadaan efek toksik limbah cair tahu terhadap hepar tikus wistar (Rattus<br />norvegicus) sebagai nutrasetikal. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini menggunakan true experimental in vivo.<br />Sampel berupa hewan coba tikus wistar jantan, dibagi menjadi 6 kelompok kontrol dan kelompok<br />perlakuan yang dibedakan perdosis. Pemberian limbah cair tahu dilakukan selama 28 hari dengan<br />penambahan 14 hari tanpa perlakuan untuk kelompok satelit. Melakukan analisis SGOT dan SGPT.<br />Hasil: pengujian oneway ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada uji SGOT<br />dan SGPT (p&lt;0,05) <strong>Kesimpulan</strong>: Pemberian limbah cair tahu memberikan perbedaan signifikan di<br />SGOT dan SGPT kelompok dosis 1 dan 3 satelit.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Uji toksisitas, limbah cair tahu, hepar, tikus wistar</p> Jilan Namira Kusteja, Dyah Nawang Palupi Pratamawari Copyright (c) 2022 E-Prodenta Journal of Dentistry http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/230 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 KESESUAIAN RADIODIAGNOSIS LESI PERIAPIKAL RADIOLUSEN MENGGUNAKAN SMARTPHONE:CROSS-SECTIONAL STUDY PADA DOKTER GIGI DI JEMBER https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/350 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Salah satu masalah dalam interpretasi dan diagnosis radiografi kedokteran gigi adalah<br />ketidaksesuaian diantara dokter gigi. Penggunaan smartphone diharapkan dapat membantu mengurangi<br />ketidaksesuaian diagnosis radiografi ini. Lesi atau kelainan periapikal adalah lesi pada tulang rahang yang<br />paling banyak ditemukan pada praktik kedokteran gigi. <strong>Tujuan</strong>: Tujuan penelitian ini adalah untuk<br />mengetahui kesesuaian radiodiagnosis lesi periapikal radiolusen berbasis smartphone oleh dokter gigi di<br />Kabupaten Jember, Indonesia. <strong>Metode</strong>: Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional ini<br />melibatkan 62 dokter gigi di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan 3 radiografi dengan lesi<br />periapikal radiolusen. Instrumen penelitian berupa form diagnosis radiografi. Form diagnosa radiografi<br />dibuat dalam google form dan dibagikan kepada responden melalui aplikasi WhatsApp atau email. Data yang<br />diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian<br />radiograf pertama sebesar 75,8%, radiograf kedua sebesar 48,4%, dan radiograf ketiga sebesar 41,9%.<br />Kesesuaian rata-rata diagnosis lesi periapikal radiolusen adalah 55,4%. <strong>Kesimpulan</strong>: Kesimpulan dari<br />penelitian ini adalah kesesuaian radiodiagnosis lesi periapikal radiolusen berbasis smartphone sebesar<br />55,4%.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: kesesuaian, radiodiagnosis, lesi periapikal radiolusen, smartphone</p> Ananda Zaky Narendra, Swasthi Prasetyarini, Supriyadi - Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/350 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PREVOTELLA INTERMEDIA https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/351 <p><strong>Latar Belakang :</strong> Periodontitis merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan oleh mikroorganisme, berkembang<br />dari waktu ke waktu yang diawali dengan akumulasi plak gigi. Salah satu mikroorganisme yang memiliki hubungan<br />dalam terjadinya periodontitis adalah Prevotella intermedia, yang merupakan bakteri gram negatif yang sering<br />diisolasi pada plak gigi. Buah asam jawa (Tamarindus indica L.) mengandung metabolit sekunder yaitu senyawa<br />flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, triterpenoid, dan fenolik yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitian<br />ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri buah asam jawa (Tamarindus indica L.) terhadap pertumbuhan<br />bakteri Prevotella intermedia dengan mengukur Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM).<br /><strong>Metode</strong>: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dilusi, sebanyak 10 perlakuan dengan<br />konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,13%, 1,56%, 0,78%, kontrol positif dengan chlorhexidine<br />glukonat 0,2%, kontrol negatif menggunakan akuades. Hasil: Data dianalisis menggunakan uji statistik KruskallWallis sebagai pengganti uji statistik One way ANOVA karena tidak berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan pvalue &lt; 0,05 yang menunjukkan penurunan jumlah koloni bakteri Prevotella intermedia terhadap beberapa<br />konsentrasi yang diuji. KHM terjadi pada konsentrasi 3,125% dan KBM pada konsentrasi 6,25%. Kesimpulan:<br />Ekstrak etanol buah asam jawa (Tamarindus indica L.) memiliki efek sebahai antibakteri terhadap Prevotella<br />intermedia dengan KHM pada konsentrasi 3,125% dan KBM pada konsentrasi 6,25%.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Asam Jawa, Antibakteri, Dilusi, Periodontitis, Prevotella intermedia</p> Fatta Wijaya, Calvin Kurnia, Vinna Kurniawati Sugiaman Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/351 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI SEDUHAN KOPI ARABIKA TERHADAP JUMLAH PELEPASAN ION NIKEL PADA KAWAT ORTODONTI STAINLESS STEEL https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/377 <p><strong>Latar Belakang</strong> : Korosi merupakan suatu peristiwa penurunan kualitas bahan logam karena adanya<br />reaksi elektrokimia dengan lingkungan yang ditandai dengan pelepasan ion logam terutama ion nikel<br />dan kromium. Proses korosi dapat dikurangi atau diperlambat salah satunya dengan cara<br />menambahkan inhibitor. Kafein merupakan salah satu inhibitor yang berasal dari senyawa organik.<br /><strong>Tujuan</strong>: Untuk mengetahui perbedaan jumlah pelepasan ion nikel pada kawat ortodonti Stainless<br />Steel yang direndam dalam saliva dan seduhan kopi arabika dengan waktu dan konsentrasi yang<br />berbeda. Metode Penelitian: Penelitian ini mengunakan 25 kawat ortodonti stainless steel berbentuk<br />rectangle dengan ukuran 0,016 inci x 0,022 inci sepanjang 4 cm yang direndam dalam saliva buatan<br />selama 2 minggu dan ditambahkan seduhan kopi arabika konsentrasi 20% dan 10% dengan waktu<br />tepat 4 jam dan 8 jam sebelum 2 minggu perendaman. Jumlah pelepasan ion Nikel dilakukan dengan<br />menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Hasil: Analisa data menggunakan uji one<br />way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah pelepasan ion nikel pada<br />kawat ortodonti setelah perendaman dalam seduhan kopi arabika. Kelompok dengan perendaman<br />10% larutan kopi dengan waktu 8 jam perendaman menunjukkan hasil nilai pelepasan ion yang<br />paling kecil dibandingkan kelompok perlakuan lain. Kesimpulan; perendaman dalam seduhan kopi<br />arabika dengan konsentrasi lebih rendah dan waktu perendaman yang lebih lama lebih efektif<br />menghambat jumlah pelepasan ion.</p> <p><br /><strong>Kata kunci</strong>: ion nikel, stainless steel, kopi arabika</p> mutia amalia nasution, Erna Sulistyawati, Syarifah Sheila Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/377 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 PENGARUH PENAMBAHAN HIDROKSIAPATIT KITOSAN PADA KEKERASAAN PERMUKAAN KOMPOSIT RESIN NANOHYBRID https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/401 <p><strong>Latar belakang</strong>: Hidroksiapatit kitosan (HA/Cs) memiliki komposisi dan struktur kristal apatit yang menyerupai<br />jaringan keras manusia seperti struktur gigi dan tulang. Hidroksiapatit kitosan (HA/Cs) mempunyai kelebihan<br />dan sering digunakan sebagai restorasi gigi karena ketahanan abrasi yang lebih baik. <strong>Objektif</strong>: Tujuan<br />penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kekerasan resin komposit nanohibrid dengan resin komposit<br />nanohibrid setelah penambahan HA/Cs. <strong>Metode</strong>: Sampel dikelompokkan menjadi 4 kelompok berbeda yaitu<br />kelompok kontrol resin komposit nanohybrid, dan kelompok resin komposit nanohybrid dengan penambahan<br />kitosan masing-masing sebesar 3%, 5%, dan 7% yang kemudian diuji dengan Vickers Microhardness Tester.<br />Sampel juga diuji dengan XRD untuk melihat karakterisasi partikel kristal dan SEM-EDX untuk melihat morfologi<br />sampel dan mengidentifikasi unsur yang terkandung. Hasil: Hasil uji SEM menunjukkan ukuran rata-rata<br />morfologi komposit nanohybrid Ha/Cs adalah 1 µm, sedangkan hasil EDX rata-rata rasio Ca/P pada resin<br />komposit nanohibrid dengan penambahan kitosan hidroksiapatit adalah 2,53. Analisis data menggunakan uji<br />One Way Anova menunjukkan nilai signifikansi p &lt; 0.01, sehingga terdapat perbedaan kekerasan permukaan<br />pada kelompok kontrol yang memiliki nilai 63,70 HV dan kelompok perlakuan dengan penambahan HA/Cs<br />sebanyak 3%, 5%, dan 7% yang memiliki nilai pada kelompok perlakuan berturut-turut adalah 78,15 HV, 80,9<br />HV dan 83,57 HV. Kesimpulan: Penambahan HA/Cs pada bahan restorasi gigi komposit nanohybrid dapat<br />meningkatkan kekerasan permukaan bahan.</p> <p><br /><strong>Kata kunci</strong>: hidroksiapatit kitosan, komposit nanohibrid, komposit nanohibrid kitosan, kekerasan permukaan</p> Muhammad Chair Effendi Effendi, Areta Padmarini Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/401 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS TULANG ALVEOLAR TIKUS MODEL PERIODONTITIS https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/206 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Periodontitis adalah keradangan Jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh bakteri anaerob<br />yang mengakibatkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar. Obat antiinflamasi digunakan untuk penyakit<br />periodontal yaitu golongan non steroid. Adanya efek samping yang ditimbulkan obat antiinflamasi maka perlu alternatif<br />yang lebih aman seperti limbah cair tahu. Limbah industri pembuatan tahu lebih banyak berupa cairan yang masih<br />mengandung isoflavon sehingga dapat dimanfaatkan dalam menjaga kesehatan jaringan periodontal. <strong>Tujuan</strong>: Untuk<br />mengetahui pengaruh pemberian limbah cair tahu terhadap jumlah sel osteoklas pada jaringan periodontal tikus model<br />periodontitis. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan 5 kelompok yaitu: K-(tanpa perlakuan),<br />K+(perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali), KE-1(perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali+limbah cair tahu<br />6ml/KgBB), KE-2(perlakuan bakteri Pg 0,03ml 3 hari sekali+limbah cair tahu 12ml/KgBB), dan KE-3(perlakuan bakteri<br />Pg 0,03ml 3 hari sekali + limbah cair tahu 18ml/KgBB) dan setelah 28 hari dilakukan pengambilan tulang alveolar untuk<br />dibuat preparat HE. Pengamatan sel osteoklas dengan miskroskop cahaya dengan perbesaran 400x dan dengan 5<br />lapang pandang. Hasil: Uji One way annova dan uji tukey HSD menunjukan adanya pengaruh pemberian limbah cair<br />tahu terhadap jumlah sel osteoklas (p&lt;0,05). Pada uji korelasi pearson menunjukan adanya hubungan yang<br />berbanding terbalik antara dosis yang diberikan dengan jumlah sel osteoklas (p&lt;0,05). <strong>Kesimpulan</strong>: Pemberian<br />limbah cair tahu berbagai dosis memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah sel osteoklas pada tulang alveolar<br />tikus wistar dan dosis 18ml/KgBB memiliki kemampuan yang paling efektif untuk menekan jumlah sel osteoklas.</p> <p><br /><strong>Kata Kunci</strong> : Periodontitis, Anti Inflamasi, Isoflavon, Limbah Cair Tahu.</p> Dini Rachmawati, Saiful Anwar Copyright (c) 2022 E-Prodenta Journal of Dentistry http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/206 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 PENGARUH SUSU TERHADAP KEKERASAN ENAMEL GIGI: STUDI LITERATUR https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/322 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dengan proporsi terbanyak di Indonesia, yang<br />terjadi karena adanya proses demineralisasi. Proses demineralisasi dapat dicegah lebih lanjut menggunakan susu<br />sebagai agen antikariogenik sekaligus agen remineralisasi. Proses demineralisasi dan remineralisasi gigi dapat<br />dideteksi melalui perubahan kekerasan enamel gigi. <strong>Tujuan</strong>: Mengetahui pengaruh susu terhadap kekerasan<br />enamel gigi. <strong>Metode</strong>: Tinjauan literatur dengan pencarian melalui beberapa database elektronik berdasarkan kata<br />kunci yang telah ditetapkan, kemudian dilanjutkan dengan menyeleksi literatur dengan metode PRISMA. Hasil:<br />Berdasarkan 10 artikel yang dianalisis dalam studi literatur ini, diketahui bahwa susu berpengaruh terhadap<br />kekerasan enamel gigi dengan nilai peningkatan yang berbeda-beda. Jenis susu yang dapat digunakan sebagai<br />agen remineralisasi antara lain susu sapi, susu kambing, dan susu kerbau. Susu yang paling banyak terbukti dalam<br />meningkatkan kekerasan enamel adalah susu sapi. <strong>Kesimpulan</strong>: Susu menjadi agen remineralisasi dengan<br />meningkatkan kekerasan enamel gigi, tetapi kemampuan remineralisasi oleh susu ini tidak dapat mengembalikan<br />nilai kekerasan enamel awal sebelum terjadi demineralisasi.</p> <p><br /><strong>Kata Kunci</strong>: Susu, remineralisasi, kekerasan enamel gigi</p> Viranda Sutanti, Yuanita Lely Rachmawati, Lalita El Milla, Devi Cahaya Ningtyas Copyright (c) 2022 E-Prodenta Journal of Dentistry http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/322 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000 INSTRUMEN PENGUKURAN LITERASI KESEHATAN ORAL https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/391 <p><strong>Latar belakang</strong>: Pengukuran literasi kesehatan individu dimaksudkan untuk mengevaluasi potensi<br />resiko terhadap kesehatan umum maupun kesehatan oral. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah<br />untuk mengetahui validitas dan reliabilitas berbagai instrumen untuk mengukur Literasi Kesehatan<br />Oral yang ada saat ini.<strong>Metode</strong>: yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah Narrative review,<br />yaitu suatu penelusuran literatur yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir yang menggunakan<br />berbagai data base yang ada Pubmed, Springer, Proquest, Science Direct, Google Scholar, 24 literatur<br />digunakan dalam penelitian ini Hasil: Instrumen yang umum digunakan adalah: Rapid Estimate of<br />Adult Literacy in Dentistry-30 (REALD-30); Rapid Estimate of Adult Literacy in Dentistry-99 (REALD99); Test of Functional Health Literacy in Dentistry (ToFHLiD); dan Oral Health Literacy Instrument<br />(OHLI), CMOK, Health Literacy in Dentistry (HeLD) dengan berbagai struktur serta menilai<br />kemampuan dalam hal literasi. <strong>Kesimpulan</strong>: Berbagai instrumen pengukuran Literasi Kesehatan<br />Oral yang telah dikembangkan, digunakan diberbagai negara dengan proses cross cultural adaptation<br />dan digunakan pada beragam populasi dan berbagai kelompok usia, menunjukkan instrumen yang<br />valid dan reliabel.</p> <p><strong>katakunci</strong>: kesehatan mulut; literasi kesehatan; adaptasi lintas budaya, reliabilitas, validitas</p> Laksmi Vidjajanti, Diah Ayu Maharani, Herry Novrinda Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://eprodenta.ub.ac.id/index.php/eprodenta/article/view/391 Sun, 18 Dec 2022 00:00:00 +0000